Minggu, 22 Juli 2012

KEBANGKITAN KRISTUS MEMBAWA KEMENANGAN

Minggu, 29 APRIL 2012

RENUNGAN KHUSUS

KEBANGKITAN KRISTUS MEMBAWA KEMENANGAN

“Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.” (Roma 6:9)

Hari-hari ini kita merayakan hari Kebangkitan Kristus, suatu fakta dan berita yang penting dalam kebenaran Firman yang harus dimengerti oleh setiap manusia, sebab misi Yesus ke dunia bukan hanya untuk lahir dan menjadi manusia, tetapi berlanjut pada penebusan dengan kematian-Nya di atas kayu salib, dan Kebangkitan-Nya untuk mengalahkan dosa dan maut, bahkan termasuk juga segala pergumulan hidup orang yang percaya kepada Dia.

Kepada jemaat di Roma, Paulus mengatakan bahwa memang benar Yesus sudah benar-benar mati, tetapi Dia juga bangkit dari kematian pada hari yang ketiga, untuk membuktikan bahwa Dia telah mengalahkan dosa, maut atau kematian sebagai yang sulung; supaya kita yang percaya juga memiliki kehidupan yang berkemenangan atas dosa dan maut.

Salah satu dari 7 pesan Tuhan di tahun ini adalah supaya kita hidup dalam Roh dan bukan dalam daging, sebab daging akan membawa kepada kematian, tetapi Roh akan menghidupkan. Kebangkitan Kristus memberi spirit kebangkitan bagi hidup, jiwa, pikiran dan kerinduan kita untuk semakin melekat dalam keintiman bersama Yesus Kristus.

Beberapa Dimensi Kemenangan Karena Kebangkitan Kristus :

1. Kemenangan Atas Dosa

“Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (I Korintus 15:57).

Prinsip pertama, perubahan hidup tidak dimulai dengan pengalaman, melainkan dimulai dengan kebenaran. Dari mana kita memperoleh kebenaran? Kita memperoleh kebenaran dari Firman Allah.

Rasul Paulus menunjukkan Kristus sebagai pemenang yang telah menaklukkan dosa, maut dan iblis. Kita perlu menanggapi secara serius, bukan sekedar menganggukkan kepala saja. Kemenangan Kristus di atas kayu salib dan dibuktikan dengan Kebangkitan-Nya memberikan Kuasa untuk hidup menjadi pemenang atas dosa.

“Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.” (Roma 6:10).

Kematian-Nya untuk menebus dosa-dosa kita dan kebangkitan-Nya membuktikan Dia telah mengalahkan dosa. Kemenangan itu ada dalam hidup kita yang percaya kepada Kristus sesuai dengan kebenaran, dan itu akan semakin nyata jika kita memiliki hubungan yang erat dengan Kristus, di mana kuasa dosa telah dihancurkan oleh Kristus.

Dosa adalah musuh yang telah dikalahkan, ketakutan masa depan dan kematian telah dikalahkan serta iblis pun telah dikalahkan. Dosa adalah suatu pelanggaran terhadap hukum atau Perintah Tuhan. Sumber dosa adalah iblis yang menipu dan memperdaya serta mengikat manusia dan menjadikan manusia sebagai budak dosa.

“... Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.” (Kolose 2:14–15).

Akhirnya kita menyadari melalui kebenaran Firman Tuhan berkenaan dengan Kebangkitan Kristus menyatakan bahwa Kristus telah menghancurkan pekerjaan kuasa dosa, sehingga kita mampu hidup dalam kebenaran dan tidak lagi diperhamba oleh dosa, serta meraih kemenangan atas keinginan daging dan berjalan dalam kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus.

Ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk tetap mengalami kemenangan atas dosa dalam hidup kita, yaitu:

• menanggalkan manusia lama,

• kerelaan diperbaharui dalam roh dan pikiran, serta

• mengenakan manusia baru menurut kehendak Kristus

di dalam kebenaran dan kekudusan.

2. Kemenangan Atas Maut

“Karena kita tahu, bahwa Kristus, se sudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.” (Roma 6:9).

Kebangkitan-Nya berarti kemenangan-Nya atas maut, maut dan kematian tidak lagi berkuasa tetapi telah dikalahkan oleh Yesus, demikian juga bagi kita yang percaya memperoleh kemenangan atas maut.

Di balik perumpamaan antara orang yang kaya dengan seorang pengemis yang miskin di dalam Lukas 16:19–31, di mana kedua-duanya sama-sama meninggal, tetapi tempat mereka berdua berbeda; Lazarus yang miskin ada di pangkuan Abraham, dan orang yang kaya di tempat yang penuh dengan penderitaan. Dari perumpamaan ini salah satunya Yesus ingin menegaskan bahwa ada kehidupan sesudah kematian dan tempat kehidupan sesudah kematian itu ditentukan pada waktu kita hidup di dunia ini.

Bagi orang yang percaya kepada Kristus, tentunya seperti kebenaran yang disampaikan oleh Rasul Yohanes dalam Yohanes 14:2-3, Yesus menyediakan tempat bagi mereka yang percaya, dan di mana Bapa berada maka mereka yang percaya juga akan berada, tetapi bagi mereka yang tidak percaya dan menyia-nyiakan hidupnya pada waktu di dunia ini, maka alam maut menjadi tempat sesudah kematiannya.

• “Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga.” (Efesus 2:6)

• “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” (I Korintus 15:55)

Jaminan kemenangan atas maut diberikan bagi kita yang tetap memelihara iman dan percaya kepada Kristus. (II Timotius 4:7) Rasul Paulus di tengah tekanan dan penderitaan dalam hidupnya tetap dengan teguh memelihara imannya dalam Kristus sampai dengan garis akhir.

3. Kemenangan atas Kuasa Setan

“Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!” (Roma 16:20).

Kebangkitan Kristus telah membuktikan bahwa Dia telah melucuti pekerjaan-pekerjaan kuasa kegelapan dan ditaklukkan-Nya dengan kebangkitan-Nya. Kebenaran ini memberikan kepada kita orang percaya suatu kuasa atas setan.

Pencobaan, tipu daya dan bujuk rayu adalah sebagian dari perbuatan setan kepada manusia untuk menentang dan memberontak kepada kebenaran firman Tuhan, “Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.” (Lukas 4:13)

Ayat ini merupakan ayat dari rangkaian pencobaan yang dilakukan iblis kepada Tuhan Yesus dan Yesus telah menunjukkan dan membuktikan kemenangannya. Salah satu karya iblis adalah membawa kita ke dalam pencobaan yang membuat kita bertentangan dengan kehendak Allah.

Itulah sebabnya Rasul Petrus menyerukan: “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (I Petrus 5:8).

Kita akan tetap dalam posisi menjadi pemenang atas kuasa setan, jika hidup kita terus menerus dipenuhi dengan Roh Kudus. Salah satu simbol dari Roh Kudus adalah api. Para gembala ketika menggembalakan ternaknya di padang rumput, pada waktu malam hari menyalakan api untuk mengusir binatang buas. Jika api itu padam, maka para gembala dan ternaknya menjadi mangsa yang empuk untuk diterkam. Demikian juga dengan orang percaya, jika api itu terus menyala bahkan semakin berkobar-kobar dalam roh kita, maka kita dapat mengusir dan menaklukkan iblis yang berusaha mencobai dan menyerang hidup kita.

4. Kemenangan Atas Pergumulan Hidup

Kematian Yesus di atas kayu salib adalah untuk memikul dosa dan juga beban pergumulan hidup manusia.

“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” (I Petrus 2:24)

Di dalam kebangkitan-Nya maka Yesus juga telah menaklukkan sakit penyakit dalam kehidupan orang percaya.

Salah satu pergumulan hidup manusia adalah penyakit, suatu kondisi yang membuat manusia tidak bisa berbuat sesuatu dengan maksimal dan efektif. Dalam kesempatan minggu kebangkitan ini kita percaya bahwa mujizat masih ada bagi kita. Milikilah iman yang kuat bahwa Yesus telah menanggung dan menyembuhkan segala penyakit kita, maka kesembuhan terjadi.

Pergumulan hidup kita telah ditanggung-Nya di dalam kematian-Nya, apapun persoalan yang terjadi; bersama Yesus pasti ada jalan keluarnya, ada solusinya bahkan ada kemenangan yang diberikan-Nya.

Yesus Kristus sudah bangkit dari kematian, Dia telah menang atas maut, maka hal ini berdampak bagi kita yang percaya kepada Kristus, bahwa kita pun juga mengalami kemenangan bersama dengan Dia dalam hidup kita.

[AEN]

0 komentar:

Posting Komentar