Minggu, 22 Juli 2012

KUNCI UNTUK HIDUP MENGALAMI PERKENANAN (2)

Minggu, 15 Januari 2012

KUNCI UNTUK HIDUP MENGALAMI PERKENANAN TUHAN (2)

III. KUNCI UNTUK HIDUP DALAM PERKENANAN TUHAN

Tahun 2012 adalah tahun perkenan Tuhan. Apakah Saudara mau mengalami perkenanan Tuhan? Syarat untuk kita mengalami perkenanan Tuhan tidak lain adalah hidup kita harus berkenan kepada Tuhan. Amin! Saya berdoa agar setiap Saudara hidupnya berkenan kepada Tuhan.

1. Tinggal di Dalam Damai Sejahtera

Kita baru saja merayakan Natal dan pada waktu Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia ini, para gembala yang pada waktu itu ada di padang menjaga domba-dombanya menyaksikan satu pemandangan yang luar biasa, yang baru mereka saksikan seumur hidup mereka. Mengapa? Karena di langit mereka lihat sesuatu yang luar biasa, yaitu para malaikat dan bala tentara sorgawi memuji-muji Tuhan pada waktu kelahiran Tuhan Yesus, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!”

Saudara perhatikan baik-baik, “….damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya…”, artinya; kalau Saudara hidup berkenan di hadapan Tuhan, maka tandanya : ada damai sejahtera.

Saudara, ini penting! Meskipun tidak ada orang lain yang tahu, tetapi nanti dampaknya pasti akan kelihatan juga. Tidak peduli apakah Saudara orang kaya, orang berpangkat, hamba Tuhan atau pendeta besar sekali pun, pokoknya kalau Saudara tidak mengalami damai sejahtera dalam hidup Saudara, maka itu berarti bahwa hidup Saudara tidak berkenan di hadapan Tuhan!

Yang tahu hanya Saudara sendiri dan Saudara harus melakukan introspeksi kalau sudah seperti itu. Kalau orang itu peka, maka begitu mulai ada konflik, misalnya melihat orang lain timbul iri hati atau emosi, itu tandanya tidak ada damai sejahtera. Sebab kalau kita penuh dengan damai sejahtera, maka ketika melihat ada orang yang menjadi lebih baik, kita bisa berkata, “Puji Tuhan!” dan tetap ada damai sejahtera di hati. Damai sejahtera di sini bukan damai sejahtera yang dari dunia, sebab damai sejahtera yang Tuhan maksud adalah meski kita sedang dalam proses, tetapi kita tetap memiliki damai sejahtera itu. Ketika hidup kita sedang dalam prosesnya Tuhan; itu memang keadaannya tidak enak, tetapi di situ justru kita tetap memiliki damai sejahtera yang daripada Tuhan.

Saya berdoa, memasuki tahun 2012 ini semua mengalami damai sejahtera. Tidak peduli dalam keadaan apa pun, Saudara tetap memiliki damai sejahtera, sehingga bisa terus memuji-muji Tuhan.

2. Hidup Dalam Kebenaran    

Yesaya 32:15–17, ”Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas: Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan. Di padang gurun selalu akan berlaku keadilan dan di kebun buah-buahan akan tetap ada kebenaran. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.” Haleluya!

Sampai dicurahkan kepada kita Roh (Roh Kudus) dari atas : Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan … artinya, sebelum kita menerima Roh Kudus atau sebelum Roh Kudus masuk ke dalam hati kita, maka hati kita disebut padang gurun. Tetapi begitu hati kita dipenuhi oleh Roh Kudus, maka padang gurun itu berubah menjad kebun buah-buahan yang mengeluarkan buah-buah roh.

Lalu dikatakan tadi bahwa … Di padang gurun selalu akan berlaku keadilan dan di kebun buah-buahan akan tetap ada kebenaran… pada waktu hati kita masih padang gurun, maka yang berlaku adalah keadilan, tetapi begitu hati kita dipenuhi oleh Roh Kudus, maka yang berlaku adalah kebenaran.

KEADILAN DAN KEBENARAN

Firman Tuhan berkata, ”... siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Mat 5:39–41), tetapi beda dengan keadilan.

Keadilan akan berkata, “… kalau ada orang yang menampar pipi kananmu, maka pukullah balik! Keadilan berkata, “Kalau ditampar pipi kiri, ba las tampar lagi pipi kirinya, kalau perlu 4x! Sebab untuk apa orang itu pukul saya?” Misalkan Saudara ditinju, maka supaya adil kita harus membalas dengan meninju orang itu, kalau perlu rontokkan giginya! Itulah keadilan!

Tetapi kebenaran tidak seperti itu, kebenaran akan berkata, “Ditampar pipi kiri, maka berikan pipi kanan. Kalau ada orang yang memaksa untuk meminta bajumu, maka serahkanlah juga jubahmu. Kalau ada orang yang memaksa Saudara untuk berjalan 1 mil, maka berjalanlah bersamanya 2 mil. Kalau ada orang yang berbuat jahat kepada Saudara, balaslah dengan kebaikan dan doakan mereka”. Itulah kebenaran!

Selagi kita baru memasuki tahun 2012, saya mau bertanya kepada Saudara dan biarlah Saudara men-check diri sendiri, yang ada pada Saudara apakah keadilan atau kebenaran?

• Yesaya 32:17, “Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.” Jadi kalau yang ada di dalam Saudara adalah kebenaran, maka artinya Saudara berkenan kepada Tuhan.

• Yesaya 48:18-19, “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, dan keluargamu akan diberkati Tuhan.”

Kalau kita mau hidup dalam damai sejahtera dan berbahagia, maka kuncinya adalah melakukan kebenaran. Memang kelihatannya bodoh, “Gimana sih kamu, sudah ditampar malah diberikan pipi yang satunya lagi. Bukannya membalas tamparan itu!” Kalau Saudara masih berkata seperti itu, artinya Saudara masih di ‘padang gurun’. Kalau Saudara masih di ‘padang gurun’, engkau tidak akan mengalami damai sejahtera. Kalau masih menggunakan metode padang gurun, maka tidak akan ada ketenangan dan ketentraman, lupakan itu!

Tetapi saya percaya kita semua mempunyai Roh Kudus, karena itulah saya berkata supaya Saudara terus minta dipenuhi oleh Roh Kudus. Mengapa? Karena misalkan hari ini Saudara dipenuhi Roh Kudus, mungkin nanti 3 hari lagi bisa kurang penuh. Jadi perlu setiap saat kita berkata kepada Tuhan, “Tuhan, penuhi saya dengan Roh Kudus-Mu…penuhi saya dengan Roh Kudus-Mu!” Bukan artinya kita hanya sekali dipenuhi Roh Kudus untuk selama-lamanya bisa penuh, tidak demikian! Melainkan kita harus terus-menerus minta dipenuhi Tuhan dengan Roh Kudus-Nya. Memasuki tahun 2012, mari kita lakukan hal ini. Jika Saudara mau melihat sesuatu yang luar biasa, maka jadilah orang yang berkenan kepada Tuhan. Amin!

3. Hidup yang Menyembah Tuhan

Pada waktu Tuhan Yesus lahir, ada orang-orang Majus (orang-orang bijaksana) yang datang dari timur mencari bayi Yesus. Setelah mereka menemukannya, mereka menyembah Tuhan Yesus. Orang yang menyembah Tuhan Yesus adalah orang yang berkenan kepada Dia. Kalau Saudara mau menjadi orang yang berkenan di hadapan Tuhan, Saudara harus menyembah Dia.

Saya ingat bagaimana ketika permulaan saya melayani Tuhan. Waktu itu saya sering mengatakan tentang pengucapan syukur, pujian dan penyembahan yang mana semua ada bedanya.

•       Pengucapan Syukur

   Mengapa kita harus memberikan pengucapan syukur? Karena apa yang telah Dia perbuat di dalam hidup ini. Tetapi Tuhan mau kita mengucap syukur dalam segala hal, enak maupun tidak enak. Seringkali kita mengucap syukur hanya dalam keadaan enak, tetapi Tuhan mau supaya kita mengucap syukur dalam segala hal. Saudara, ini penting! Kita mengucap syukur karena apa yang Tuhan sudah berikan kepada kita dan kebaikan yang sudah kita terima daripada-Nya. 

•       Pujian

   Mengapa kita memuji Tuhan? Karena Dia hebat! Dia dahsyat! Dia berkuasa dan penuh dengan mujizat! Siapa yang dapat melawan Dia? Tidak ada! Oleh karena itulah kita memuji Tuhan.

•       Penyembahan

   Penyembahan itu tidak karena Dia hebat atau karena kita menerima berkat-berkat dari Tuhan. Dalam penyembahan kita berbicara tentang pribadi Tuhan Yesus. Penyembahan itu artinya kita intim dengan pribadi Tuhan Yesus. Kalau Saudara hidup intim dengan seseorang, saya percaya Saudara tidak akan berkata seperti ini, “Saya dikasih-kasih sesuatu terus sama dia, makanya saya intim dengan dia”. Atau karena orang itu hebat, maka saya intim dengan dia. Tidak begitu! Intim itu karena pribadinya. Itulah penyembahan! Dan seperti inilah yang Tuhan mau, kita datang kepada Tuhan dan intim dengan-Nya bukan karena berkat-berkat-Nya. Selama diberkati selalu berkata, “Terima kasih, Tuhan … Terima kasih, Tuhan!” dan hidupnya intim dengan Tuhan. Tetapi begitu tidak diberkati sudah tidak ada keintiman lagi. Itu bukan penyembahan!

Saudara yang dikasihi Tuhan, hari-hari ini yang Tuhan mau kita melihat pribadi Tuhan Yesus dan intim dengan Dia. Itulah yang menyenangkan Tuhan Yesus dan itulah yang membuat hidup Saudara berkenan kepada Tuhan. Ada berapa banyak yang mau menyembah?

Teladan Orang Majus Membawa Persembahan Kepada Tuhan

Mari kita belajar dari Orang Majus. Orang Majus menyembah Tuhan dengan cara membawa 3 macam persembahan, yaitu :

a. Emas

   Emas berbicara tentang berkat secara materi. Tuhan mau itu dipersembahkan kepada Tuhan untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan pernah berkata, “Emas dan perak Aku yang punya …”, jadi apa yang ada pada kita, yaitu berkat secara materi; sebenarnya bukan kepunyaan kita, itu semua barang titipan. Kita adalah pengelolanya, sedangkan pemiliknya adalah Dia! Kalau Tuhan berkata, “Berikan kepada ini … berikan kepada itu”, dan sebagainya; marilah kita taat dan mempersembahkannya. Jadi kalau kita mempersembahkan atau memberi dan kita kelihatan generous (murah hati), itulah yang Tuhan mau. Tetapi satu yang menjadi motivasinya, yaitu semua untuk kemuliaan Tuhan dan bukan untuk kemuliaan diri sendiri!

   Diluar sana, kita akan menjumpai banyak orang ‘murah hati’ yang berani memberi dengan jumlah yang sangat besar. Tetapi apa yang menjadi motivasinya? Mungkin supaya dirinya terkenal, supaya kelompoknya terkenal atau supaya golongannya terkenal dan itu bukan penyembahan. Tetapi bagi kita yang menyembah Tuhan Yesus, kita memberi kepada Tuhan adalah untuk kemuliaan Tuhan. Amin!

b. Kemenyan

   Ini berbicara tentang doa, pujian dan penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam. Ini berbicara tentang keintiman dan itulah yang Tuhan mau. Saudara, orang yang menyembah Tuhan Yesus, hidupnya intim dengan Tuhan.

c. Mur

   Mur adalah bahan untuk obat yang menyembuhkan dan menyehatkan. Hari-hari ini pengurapan mujizat sedang turun. Saudara akan melihat kesembuhan dan kelepasan ke depan ini akan lebih dahsyat lagi. Tuhan mau agar Saudara yang sudah disembuhkan tubuhnya dari sakit-penyakit, mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan. Amin!

Bangsa Indonesia yang sedang sakit ini akan Tuhan sembuhkan, transformasi pasti terjadi atas Indonesia. Mari kita persembahkan tubuh kita kepada Tuhan, artinya kita berdoa dan berusaha supaya kesejahteraan dan kesembuhan terjadi pada bangsa ini. Kalau Saudara mau hidup berkenan di hadapan Tuhan, maka perkenanan Tuhan akan turun atas Saudara. Amin!

Saudara yang dikasihi Tuhan, bulan ini kita mempersembahkan persembahan persepuluhan yang pertama di tahun ini, tetapi bulan depan adalah waktunya kita memberikan persembahan buah sulung kepada Tuhan. Persembahan buah sulung adalah persembahan yang Saudara dapatkan pada bulan Januari ini. Pengertiannya, memang paling sedikit adalah persepuluhan, tetapi saya percaya bahwa buah sulung dan persepuluhan itu tidak sama. Buah sulung itu pasti lebih besar dari hanya sekedar perpuluhan. Seperti tahun yang lalu di mana Tuhan meminta kepada saya, persembahan buah sulung yang menurut saya itu sangat besar, tetapi saya tahu bahwa itu adalah buah sulung. Dan ketika saya taat, saya mengalami diberkati secara luar biasa oleh Tuhan. Saya juga percaya bahwa Saudara pun mengalami hal yang sama. Kalau hari ini kita mempersembahkan persepuluhan yang pertama di hari yang pertama di tahun ini, tetapi bulan depan mari Saudara persiapkan buah sulung dan biarlah Saudara berdoa untuk hal itu. Saya percaya, apa yang Saudara berikan sebagai buah sulung, itu menjadi ukuran berapa banyak Tuhan akan melipat-gandakan apa yang akan Tuhan berikan kepada kita semua. Amin!

0 komentar:

Posting Komentar