Minggu, 22 Juli 2012

PENUAIAN BESAR SEDANG TERJADI! (2)

Minggu, 15 APRIL 2012

KHOTBAH GEMBALA

PENUAIAN BESAR SEDANG TERJADI! (2)

II. KUNCI UNTUK MASUK DALAM PENUAIAN BESAR-BESARAN

1. Memahami Paradigma Baru Penuaian

2. Merindukan Kembalinya Kemuliaan Tuhan

3. Hanya Mengandalkan Tuhan

Di dalam menantikan lawatan Tuhan kita harus mengandalkan hanya kepada Tuhan!

Data Dr. Billy Graham

Billy Graham sedang menganalisa keadaan gereja di dunia, dan dia menyimpulkan, “Jika Roh Kudus meninggalkan gereja, 90% aktivitas gereja tetap berjalan. Bahkan mereka tidak tahu kalau Roh Kudus itu sudah meninggalkan mereka!” Mengapa? Karena peranan Roh Kudus sudah digantikan oleh manusia dengan tradisi dan program-program yang dibuat oleh manusia dan hal-hal yang bersifat keduniawian.

Selanjutnya, “95% gereja di Amerika Serikat, ketika Roh Kudus pergi, mereka juga tidak merasa kehilangan apa-apa! Karena gereja mereka masih berjalan seperti biasanya. Padahal dulu pada zaman gereja mula-mula, kalau sampai Roh Kudus meninggalkan, maka 95% gereja itu pasti ambruk!” Artinya hanya 5% gereja di sana yang berjalan dengan mengandalkan Roh Kudus!

Bukan rahasia lagi; sekarang banyak gereja berlomba-lomba untuk “menarik” orang dengan kekuatan manusia. Saudara yang dipenuhi oleh Roh Kudus, akan bisa membedakan mana gereja yang dikobarkan oleh Roh Kudus dan mana yang hanya menjalankan program-program gerejawi.

Saya menyatakan bahwa gereja kita termasuk golongan yang 5%, karena kita hanya mengandalkan Roh Kudus. Saya bahkan sampai berkata kepada Tuhan, “Jika Roh Kudus memang sudah harus diangkat, saya minta supaya saya juga diangkat bersama-sama, sebab saya tidak sanggup! Karena selama ini gereja di tempat ini sangat mengandalkan Roh Kudus! Sangat mengandalkan Tuhan!”

Tetapi yang seperti ini di Amerika hanya 5% saja, maka tidak heran kalau penghakiman dimulai dari Rumah Allah sendiri!

4. Dalam Segala Sesuatu Harus Bertanya Kepada Tuhan

Daud berkata, “Dulu pada zamannya Saul; Tabut Allah tidak diindahkan, tetapi sekarang aku rindu Tabut Allah ditempatkan di tempat yang benar dimana seharusnya tabut Allah berada!” Tapi Daud lupa bertanya kepada Tuhan tentang bagaimana caranya, sehingga dia menaruh Tabut Allah di atas pedati, seperti cara orang Filistin. Suatu saat pedati hampir terbalik, Uza mengulurkan tangannya untuk menahan; dan mati disambar oleh Tuhan.

Bayangkan di tengah-tengah sukacita itu ada orang yang mati disambar Tuhan! Daud antara ketakutan dan marah, berkata: “Bagaimana saya bisa membawa Tabut Allah pulang kalau begini caranya?” Sementara Tabut Allah itu ditaruh di rumah Obed-Edom, Daud mohon tuntunan Tuhan; dan Tuhan memberikan tuntunan-Nya; bahwa hanya orang Lewi yang boleh mengusung Tabut Allah itu.

Tuhan mengajar Daud dan juga kita; supaya di dalam segala sesuatu bertanya kepada Tuhan. Dan ini bukan soal ‘peka’ atau ‘tidak peka’nya seseorang; tetapi niat kita yang penting. Mungkin Saudara merasa kurang peka, jangan kuatir sebab bagi Tuhan yang paling penting adalah niat hati kita. Tuhan pasti akan memberitahukan jalan-jalan-Nya kepada kita.

Kesaksian

Pak Stefanus adalah Pemandu Sound System Ibadah Raya. Sudah 20 tahun ia menjadi operator sound system. Dia adalah seorang yang cinta Tuhan. Pada suatu hari ia naik tangga di rumahnya dan jatuh, dan tumitnya masing-masing patah 2.

Dokter yang menanganinya berkata:

• segera pasang pen, dalam 2 minggu sudah bisa berjalan kembali;

• kalau terlambat ditindak bisa mengalami infeksi dan lengket; dan tidak bisa tertolong lagi.

Dia sebenarnya ingin minta waktu 2 hari untuk bertanya kepada Tuhan, tetapi pernyataan dokter tersebut menekan dia, sehingga dia menyerah.

Ternyata setelah ditindak, sampai 2 bulan kemudian, dia masih tetap tidak bisa berjalan, sehingga dia bertanya kepada Tuhan, “Mengapa hal itu bisa terjadi?” Tuhan menjawab: “Itu karena ada benda asing di dalam tubuhmu!” Artinya dia tidak bertanya kepada Tuhan ketika dia memutuskan untuk memasang pen di kakinya. Jawaban Tuhan itu membuat dia sangat terkejut!

Akhirnya dia minta ampun kepada Tuhan, lalu minta kepada dokternya agar pen di kakinya itu dicabut kembali. Selanjutnya dia mengambil langkah iman, yaitu mengembalikan tongkat penyangga dan kursi roda yang dipinjamkan kepadanya; dan ternyata setelah itu dia langsung bisa berjalan!

Sebagai orang yang sudah dekat dengan Tuhan, kadang-kadang dalam melakukan sesuatu hal yang kita anggap kecil, kita merasa tidak perlu tanya Tuhan, namun akhirnya ajaran Tuhan itu berat jadinya.

Saya pun pernah mengalaminya, tetapi ketahuilah satu hal, kalau Saudara mengasihi Tuhan, maka Tuhan akan lebih lagi mengasihi Saudara. Dan segala yang Dia rencanakan, yaitu apa yang terjadi dalam hidup Saudara, ketahuilah bahwa semuanya baik bagi kita. Amin!

5. Selalu Menyenangkan Hati-Nya Tuhan

Daud selalu ingin menyenangkan hati Tuhan, dan dia sampai rela dihina oleh orang lain karena hal itu.

Dalam prosesi pemindahan Tabut Allah dari rumah Obed-Edom ke kota Daud, yaitu di sekitar Yerusalem, Daud menari-nari; bukan bersama-sama para jenderal-jenderalnya, melainkan bersama budak-budaknya atau pegawai rendahan. Mikhal; istri Daud melihat hal itu dari atas rumahnya, dan dia memandang rendah kepada Daud.

Sesampainya Daud di rumah; Mikhal lalu berkata, “Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!”

Tetapi Daud menjawab dengan tegas dan berkata, “Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, -- di hadapan TUHAN aku menari-nari, bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati.” (2 Samuel 6:20-22)

Puji Tuhan karena Daud tidak takut istri! Hari-hari ini saya mendengar ada perkumpulan suami-suami takut istri. Ini tidak Alkitabiah! Alkitab berkata bahwa:

• kepala istri adalah suami,

• kepala suami adalah Kristus, dan

• kepala Kristus ialah Allah!

Saya pernah melihat siaran televisi tentang seorang yang menurut saya dia tidak pernah takut kepada siapa saja, sebaliknya orang-orang takut sekali kepada dia. Tetapi ketika diwawancara ternyata dia mengakui bahwa hanya ada satu orang yang ditakutinya, yaitu istrinya! Rasanya sulit dipercaya! Kadang-kadang istri menjadi sangat dominan dengan alasan karena ingin menolong suaminya. Seharusnya menolong itu sepadan, bukan menguasai.

Berhati-hatilah karena Tuhan Yesus akan segera datang untuk kali yang ke-dua. Jangan lakukan sesuatu yang tidak Alkitabiah. Kalau di luar sana ada perkumpulan suami-suami takut istri, biarlah di sini tidak ada yang seperti itu.

Lakukanlah sesuai apa yang dikatakan Alkitab, maka keluarga Saudara akan diberkati Tuhan. Suami sebagai imam dalam keluarga, jadi suami harus hidup benar di hadapan Tuhan. Pada umumnya suami-suami yang takut istri itu adalah suami yang tidak benar di hadapan Tuhan!

6. Mempersembahkan Korban yang Berharga Kepada Tuhan

Sepanjang jalan iring-iringan yang membawa Tabut Allah itu ke kota Daud, di Sion – Yerusalem; setiap 6 langkah Daud mengorbankan 1 ekor lembu ditambah dengan 1 ekor anak lembu gemukan. Bayangkan ada berapa ribu ekor lembu yang dikorbankan ketika itu. Daud begitu bersukacita karena Kemuliaan Tuhan atau Tabut Allah itu kembali dan dia mempersembahkan kor ban kepada Tuhan.

Hari-hari ini kalau Saudara ingin lakukan seperti apa yang Daud lakukan, supaya Kemuliaan Tuhan atau Roh Kudus dicurahkan, jangan segan-segan menabur. Dan saya percaya perkenanan Tuhan akan turun ke atas Saudara. Amin!

7. Hidup Intim Dengan Tuhan

Tabut Allah dibawa ke kota Daud, di Sion, dan Daud menyiapkan sebuah tenda sebagai tempat untuk Tabut Allah tersebut. Apa aktivitas di sekitar tenda itu? Di sana ada orang-orang yang memuji dan menyembah Tuhan sepanjang 24 jam sehari. Karena itu selalu saya katakan bahwa Pondok Daud adalah : Doa, pujian dan penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam. Lakukanlah itu! Ini berbicara tentang kehidupan yang intim dengan Tuhan dan banyak berada di hadirat Tuhan. Amin!

0 komentar:

Posting Komentar